Rabu, 11 November 2015

Flight To Korsel_Busan

Akhirnya, nafas mulai gak stabil, mesem-mesem sendiri, iyyyyaaaaakkkkk kami pun akhirnya di pesawat. FYI, karena kami cuma beli tiket doankz, jadinya harapan buat bakal duduk sebelahan cuma jadi mimpi babu, makanan gak beli, bagasi pun tidak. Sedih?? Iya dikit~ Yeyen duduk tepat di depan gue, Inge?? Masih sebaris dengan gue tapi dia diujung dekat jendela, selamat menyendiri Inge. Paling gak gue sama yeyen masih bisa ngobrol walau yeyen musti mutar badannya ke belakang hahaha.
Penerbangan dari KL-Busan ditempuh kurang lebih 7 jam. Sepanjang penerbangan gue gak bisa tidur, pikiran sudah norak minta ampun. Asli….kampungnya keliyatan, memalukan, but I’m proud hehehehe. Oke ngaku….sejujurnya gak bisa tidur bukan cuma karena sebentar lagi bakal menginjakkan kaki di Korsel tapi yaa..tapi karena ada FA kece badai yang bertugas di row kami berada, yang keluyuran kesana kemari bawa senyum gratisan, tampan gratisan, dan silahkan dinikmati para penumpang sekalian hahahaha.
Memalukan kalo ingat kejadian dengan FA itu, maklum kami ini gadis – gadis kampung, dan yang bisa fangirlingan cuma gue dan Yeyen. Setiap FA tersebut lewat kita berdua cm bisa “freeze”, kalau video semacam di pause, negur gak berani, mau pura-pura beli makan atau minum gak ada uang Won, ringgit pun tinggal sedikit, mau pura-pura sakit? Amit..amit..lagian badan kami sehat bak pemain smackdown, siapa yang percaya manusia jenis kami bisa pingsan. Akhirnya, gadis – gadis kampung ini cuma bisa mesem-mesem tiap dia lewat. Setiap dia lewat, Yeyen langsung balik badan kearah gue dan membahas setiap hal kecil yang tertangkap mata nakalnya hahahaha.
“sorry~ Excuse me” itu kalimat yang keluar dari mulut si FA pas negur gue akibat menghalangi jalannya kereta makanan yang dia bawa. Salah gue? Salah temen-temen gue? Telat loe, madingnya udah mau terbit *AADC mode on* Gak donkz, gue gak tau kalau dia bakal muncul dan posisi gue sedang memajukan badan menuju kursi di depan gue yang tidak lain kursi Yeyen. Akhirnya kami pun kembali beku,  kejadian kedua saat dia menelpon melalui telepon yang nempel di dinding row kami, posisi duduk kami memang sagat menguntungkan, berada nyaris di depan tepat dimana FA duduk bila akan lepas landas atau mendarat. Mas FA tersebut di atas ngomong gaje..gak tau ngomong dengan siapa tapi hal paling penting adalah tatapan matanya, yupzz….ngomongnya di telepon, tangan kiri megang telepon, tangan kanannya megang pinggang dia dan melihat kearah kami --------------------------------------- itu garis di layar control pada saat pasien tak lagi berdenyut jantungnya, begitulah keadaan gue dan Yeyen. Inge? Ok maaf, jangan dibahas, karena memang duduknya jauh gue gak tau bagaimana kabar dia.
Si mas FA makin tebar pesona, makin menggila, makin under control, bolak balik kayak setrikaan, trus ada gantiin tissue toilet, si Yeyen makin menggila, “ya ampun Ki, cakep2 kerjaannya ganti tisu toilet”, kita berdua gak ada hentinya ngobrol di setiap pergerakan dia. Paling senang kalo pas dia mau masuk trus ada penumpang yang kebelet, dengan sopannya dia mempersilahkan penumpang masuk terlebih dahulu (trus dia nyusul..trus nutup pintu) *angan2 syaiton* dan senyum, kemudian kembali menunggu. Senyum…iyalah senyum, FA kan…bukan ibu kost saya yang suka nagih-nagih kalo udah jatuh tempo pembayaran.
Akhirnya sudah ada pemberitahuan bahwa sebentar lagi bakal mendarat di Gimhae International Airport Busan. Penumpang2 pro yang lain yang notabene memang orang Korea udah pada ganti baju, kenapa? Ya karena dingin, Desember saatnya Winter di Korsel. Pakaian seadanya yang dikenakan pada saat naik pesawat tadi sudah terganti dengan coat tebal, ada yg pake scarft, dsb~ sesuai pakaian winter. Kami ? naik-turun pakai baju yang sama, Cuma nambah coat doankz, itu juga belum dipake, asas sok tau nya lebih banyak dari orang korea nya.
Mendaraaaaaattt~~~~~ si Inge langsung ngasih kode buat minta ambilin kopernya, maklum dia sedikit tinggi (Inge Mian…hahahahaha), gue gak tau gimana ceritanya itu koper bisa naik ke kabin, tapi bingung gak bisa nurunin. Lagi…dan lagi….mas FA nangkring manis kayak minta dicipok sama Yeyen cuma merhatiin gue dan Yeyen (kita diperhatiin Yen, seneng kan. Kayak intel lagi merhatiin pengedar shabu transaksi) sibuk ngerjain Si Inge. Si Inge goyang2 ngemis minta di ambilin kopernya, sedang gue & Yeyen cuma ketawa2 doankz, pas udahan gue mau maju bantuin dia si FA berbuat onar, dengan kode tangannya “gak usah, aku aja yang bantu dia” begitulah kira2 yaaaaaa…pada akhirnya mas FA itu yang nurunin koper Inge, apakah Inge bilang makasih? Jangan tanya gue, kenapa? Karena gue dan Yeyen kembali membeku.

By The Way…..WELCOME TO BUSAN ^^ 
Mendarat di Gimhae International Airport Busan di sore hari, kami langsung menuju imigrasi seperti penumpang yang lain, antri untuk cek visa, scan jari dan lain-lain and done! Disini…yapz..di antrian Imigrasi si FA-FA juga turun dan lewat di area yang sama dengan penumpang, cuman kalo penumpang harus antri, dia mah gak. What…the…what…the, si Mas Onar diatas pesawat tadi lewat gitu, senyum2, trus ngescan passportnya, senyum lagi, mana pake long coat yang item, senyuuuuuum terus. Mamaknya ngidam sticker/emoticon smile gue rasa pas dia dikandungan, orang kok hobinya senyum. Mas~ selamat jalan, semoga jumpa lagi meski nanti dirimu gak bakal kenal dengan 3 zombie ini, yang penting kami mengenalmu. Jodoh pasti bertemu!!!
Dari Imigrasi Kami langsung menuju informasi yang tepat berada lurus dari pintu kedatangan dimana sebelumnya kami menukar dolar terlebih dahulu ke Won buat jajan nantinya. Setelah dari Informasi, Yeyen langsung mengarahkan kami keluar buat cari bus yang dimaksud. Fuuuuussssssssssssssssshhhhhhhhhhhhhh……..semilir angin menerpa dan sumpah…ini asli bekuuuu padahal gak ada salju, gimana kalo ada saljunya? Heol!! Gue lupa bus nya no berapa tetapi tujuan kami saat itu adalah Nampodong. Sambil pegang koper, sambil kaki jingkrak bergantian kayak orang lari di tempat, ini baru namanya anak kampung kedinginan. Penjaga di bandara senyum-senyum ngeliyat betapa “katrok” nya kami dengan udara saat itu, whateverlah yaaaaa, yang penting sekarang status kami Turis kaya bule2 lain yang berkunjung ke Negara k-pop ini. Busnya datang, ahjussi sopirnya turun dari bus dan langsung ngangkat koper2 penumpang, ahjussi nya ramah & baik sekali. Yeyen juga memastikan terlebih dahulu bahwa bus yang kami tumpangi adalah bus yang benar, gak lucu kalo nyasar di hari pertama, mana hari sudah sore, maklum…Winter membuat malam lebih panjang dari siang harinya, jelas banget diingatan gue saat itu masih pukul 04.00 sore lebih sedikit dan langit sudah mulai gelap.

Bus yang kami tumpangi nyaman sekali, lebar, besar, gak ada baunya sama sekali, tempat kaki juga lebar, terlebih gue dan Inge duduk tepat di belakang sopir, kaki gue yang panjang dan besar ini pun bisa selonjoran sesuka hati. Biaya limousine bus yang kami tumpangi hanya 6000 won, jangan lupa bayar dengan uang pas ya!!. Sekitar 1 jam perjalanan akhirnya kami tiba di daerah Nampodong, langsung jalan lurus mencari Apple Guest House, menggeret koper perlahan, hari sudah mulai gelap padahal maghrib pun belum. Gue gak berhenti takjub ngeliyat Busan, sambil gak nyadar bahwa sungguh sekarang gue menghirup udara di Busan. Menuju guest house, sepanjang jalan sudah ada yang berjualan street food, di seberang kami pun BIFF square sudah Nampak, ukyaaaaaaaaaaaa…..lelah penerbangan rasanya hilang saat itu juga melihat mimpi sudah menjadi nyata.

Perjalanan keluar dari Gimhae International Airport


Suasana jalanan di Busan menuju GH



Akhirnya sampai di Apple Guest House, sempat ngelewatin dan tanya ke KTO (Korea Tourism Organization) Busan yang masih berada di daerah yang sama, gara – gara nanya KTO kita jadi tau letaknya Jagalchi market yang memang termasuk ke Itinerary kami (yang totally dibuat sama Yeyen). Hukkkk…ternyata Apple Guest House gak jauh dari bus berhenti tadi, mata kami gak peka baca plang yang ada. Ternyata ini Apple GH (Guest House) letaknya bukan di lantai 1, tapi berada di lantai 2 tepat diatas coffee shop. Yeyen ngebooking GH ini via booking.com, cuma perlu akun cc (credit card) buat ngebooking, pembayaran bisa dilakukan pada saat kita sudah berada disana. Kami sampai lumayan tergopoh – gopoh, maklum, sudah udara dingin, kami harus bawa koper naik tangga manual, dan kampungannya lagi kami bingung cara mencet bel ala pintu orang korea, karena ternyata GH ini kesannya kayak Apartement, jadi pintu utamanya kayak pintu rumah mereka,kayak di drama2 itu, yang pakai kode2 an segala. Norak kaaaaaaan ~~~`
Ti..lu…lit, kebuka..eng..ing…eng, yang buka cowok, saya lupa mukanya bagaimana, entah cakep apa biasa aja pokoknya saya lupa. Di front desk kami dikasih kunci, dikasih password wifi, kemudian diajari buka pintu utama tadi ya kalau-kalau nakal pulang tengah malam, si Yeyen tu bagian menerima informasi, gue dan Inge lebih “gak mau tau” masalah begituan, masih takut interaksi sama orang korea hahahaha
Masuk ke kamar yang berisi 2 ranjang tingkat, kamarnya gak terlalu besar, tapi gak kekecilan juga, lumayanlah gedenya, apalagi buat kami yang memang cuma semalam di Busan. Apple GH punya dapur umum juga, air minum, mau masak apa pun, kulkas, semuanya ada. Cuma sayang kamar mandi dan toiletnya harus share, hanya itu menurut gue kekurangannya. Selebihnya Ok, apalagi posisinya yang dekat dengan Nampodong subway station, mantap!!!

Pukul 08.00 PM, kita bertiga mulai beraksi, jalan-jalan kayak anak muda disana. Oia, sekedar memberitahu, gue sendiri memakai baju sampai 4 lapis pada malam itu. Busan memang gak ada salju, tapi anginnya yang notabene dia diapit sana sini dengan laut itu yang bikin tobat, jangan lupa pake sarung tangan, dan gue pribadi pakai boot malam itu. Dari GH kami nyebrang jalan besar dan langsung menuju BIFF Square. KYaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…..lampu dimana-mana, gak ada yang gak cantik. Informasi dari teman yang kebetulan orang Busan, BIFF Square ini memang bakal dipasang lampu2 kece, dan banyak photo zone khusus di bulan Desember. Selain bulan Desember lampu2 yang menghiasi BIFF Square cuma lampu jalan dan lampu dari toko2 yang ada disitu. Beruntunglah wahai kau anak muda, tiba di saat yang tepat.

Pohon lampu natal raksasa, aslinya gede banget

Pohon Natal mini yang penuh pesan cinta

Lampu dimana-mana

Kiki dan Yeyen in Action

Abaikan kantong plastik yang gue bawa

With Kwang Soo oppa~

Di BIFF kami keliling-keliling gak jelas, muter – muter aja pokoknya, senang ngeliyat lampu dihias di sana-sini, ada pohon natal raksasa pula, kemudian di bawahnya banyak street performance dari kaula muda disana, suaranya gak kalah bagus sama penyanyi yang sudah debut, imut2 pula. Kita bertiga sempat beli Heotteok, asli enaaaaaaaaaaaaak bangetz, apalagi pas dingin begitu, pas sekali. Di BIFF juga sempat beli shawl yg buat dilingkerin di leher itu lowh, kayak cewek2 kece di drama korea, lupa harganya berapa, gak mahal lah yang jelas buat flaspacker macam kami ini. Gue juga sempat beli baju seharga 10000 won disana, lumayan buat dipake ke seoul. Melihat keadaan begitu, rasanya baju yang gue bawa gak ada gunanya semua, kecuali Long John yang sempat dibeli online selagi di tanah air tercinta Indonesia Raya. Sarung tangan yang dijual disana lucu2, mau beli juga sayang, gue sudah bawa 2 psg dari rumah, mau beli pun mau dipake kapan kalau di Indonesia, dingin karena hujan ? diketawain  kitaaaa~

Street Performancenya kece badai

Itu yang Nyanyi turis dari Cina lowh~

Di jalan pulang, gue, Inge dan Yeyen mampir ke toko Nature Republic yang ada pas sebelum penyebrangan kearah GH. Ini juga gak sengaja, gara2 standee yang dipajang di depan adek2 dari EXO kkkk~ dan baru ngeh ternyata lagi diskon sampai 50%. Kebetulan adek nitip beberapa kosmetik, akhirnya malam itu kebelilah eye liner, mascara, dan lip tint. Beli segitu doankz dapat bonus sample nya bejibun…..bukan maeeeen Negara ini pinter banget masalah pemasaran produk.


Inge, Yeyen & Kiki in BIFF
(Sumber: Kamera Hp Yeyen lagiiiiiii)
Sampai kembali di GH, kita cuma beres2 barang karena besok siang harus ngejar KTX ke seoul, ngobrol sedikit, nyanyi2 ala kadarnya, and selesaiiiiii~

5 komentar:

  1. Luar biasa detail itu part yg di pesawat, berasa jd wanita binal LOL

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry kalo penggambaran kata2nya trlalu vulgar hahahaha~

      Hapus
  2. hahaha lagi-lagi detail gilak! beda yee sama cerita ane T.T good job ma fren, lanjutgan~

    ps: tolong kalian juga sudi mengunjungi saya.. pleaseeeeeeeeeeeeee~~~~~~~~~~ *deepbow* *pasangtampangmelas*

    BalasHapus
    Balasan
    1. You too~~~ thx comachhhh, ini mau nyebrang ke kamyuuu~~

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

MALANG Gaiiisssss~_4 (END)

KAMPUNG JODIPAN / KAMPUNG WARNA WARNI Pagi terakhir di Malang, gue bangun dan Umi udah tergeletak di kasur di depan tv. Gue tanya Sri ...